Pupuk Organik vs Pupuk Hayati
Kelebihan dan Kekurangan
Pupuk Organik dan Pupuk Hayati, keduanya sama-sama bertujuan untuk menyuburkan tanah. Namun, pada kebiasaanya petani lebih mengenal pupuk hayati sama dengan pupuk organik, sehingga bila kita memperkenalkan istilah pupuk hayati kepada para petani maka akan identik dengan pupuk organik. Entah itu berbentuk padat maupun berbentuk cair, petani mengenalnya sebagai pupuk organik. Meski sebenarnya keduanya sangatlah berbeda.
Pupuk Hayati adalah hasil rekayasa bioteknologi yang berguna bagi pertanian secara umum dengan kandungan utamanya adalah mikroorganisme-mikroorganisme menguntungkan bagi kesuburan lahan dan pertumbuhan tanaman baik secara vegetatif maupun generatif. Pupuk hayati tidak mengandung Nitrogen, Phospat, maupun Kalium. Akan tetapi mikroorganisme yang terkandung di dalamnya, apabila di dalam tanah dapat menghasilkan Nitrogen yang ditambatkan dari udara, menguraikan P dan K yang terikat dengan senyawa lain.
Pupuk organik adalah nama kolektif untuk semua jenis bahan organik asal tanaman dan hewan yang dapat dirombak menjadi hara tersedia bagi tanaman. Menurut Departemen Pertanian, bahwa pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
Kekurangan Pupuk Organik
- Kandungan unsur hara jumlahnya kecil, sehingga jumlah pupuk yang diberikan harus relatif banyak bila dibandingkan dengan pupuk anorganik.
- Karena jumlahnya banyak, menyebabkan memerlukan tambahan biaya operasional untuk pengangkutan dan implementasinya.
- Dalam jangka pendek, apalagi untuk tanah-tanah yang sudah miskin unsur hara, pemberian pupuk organik yang membutuhkan jumlah besar sehingga menjadi beban biaya bagi petani. Sementara itu reaksi atau respon tanaman terhadap pemberian pupuk organik tidak se-spektakuler pemberian pupuk buatan.
- Proses produksi lebih lama di bandingkan pupuk kimia.
- Pertumbuhan pupuk organik lebih lama dibanding pupuk kimia.
- Pupuk organik lebih mahal dari pada pupuk kimia (subsidi)
Kekurangan Pupuk hayati
- Makhluk Hidup yang bisa mati, sehingga Pupuk hayati tidak bisa disimpan dalam jangka waktu lama (lebih dari 2 tahun)
- Tidak bisa diaplikasikan bersamaan dengan pupuk kimia atau pestisida
- Seiring dengan waktu, populasi mikroba yang ada dapat menurun (mati), sehingga mengurangi kualitas