KEBERHASILAN PANEN HORTIKULTURA BERSAMA ULTRAGEN
( Hasil panen kentang meningkat dari 12,5 ton per Ha menjadi 23 ton per Ha )
Cerita sukses ini datang dari konsumen ULTRAGEN yang berdomisili di Garut, Jawa Barat.
Bapak W Abi Rakeyan (WAR) dan Bapak Dhanny Koeswandi (DK) adalah petani yang mempunyai pemikiran yang modern dan terus mencari solusi yang terbaik untuk memajukan pertanian di daerahnya.
Seperti yang kita ketahui bahwa ilmu bertani yang dimiliki oleh masyarakat pertanian pada umumnya adalah diajarkan secara turun temurun oleh generasi sebelumnya. Kemudian diteruskan oleh generasi muda dengan metode yang sama.
Tanpa disadari bahwa Indonesia yang merupakan negara Agraria, pada kenyataannya pada dawasarwa terakhir ini telah menjadi salah satu importir pangan terbesar dikawasan Asia. Sungguh ironis tentunya dengan melihat status dan juga perkembangan dunia pertanian yang terjadi di negara tercinta ini.
Namun bagi sekelompok petani yang memiliki visi dan juga kemauan untuk maju guna mengatasi permasalahan pertanian yang terjadi, justru mendorong mereka untuk terus mencari solusi atas masalah yang ada. Salah satu sumber masalah utama dalam pertanian kita adalah kondisi tanah yang kritis, dimana Keras dan tandusnya lahan pertanian di Indonesia disebabkan oleh banyak faktor, yang utamanya adalah penumpukan bahan-bahan kimia sisa penggunaan pupuk dan pestisida kimia (an-organik) sebelumnya yang tidak larut dan terikat selama bertahun-tahun. Bahkan menurut penelitian terbaru, meskipun penggunaan pupuk kimia dapat meningkatkan hasil panen secara signifikan, namun hasil tersebut hanya bersifat temporer (sementara), sedangkan penggunaan pupuk kimia secara membabi-buta dan dalam jangka panjang bukan saja mengeksploitasi unsur hara yang terdapat pada tanah, namun juga mengakibatkan lahan menjadi keras dan menurun tingkat kesuburannya, hingga berujung menjadi padang pasir yang gersang, juga mengurangi kualitas air tanah, serta membahayakan kesehatan makhluk hidup lainnya termasuk manusia dan pelaku pertanian itu sendiri.
Pak WAR dan pak DK menyadari hal tersebut, dan melakukan perubahan didalam metode bertaninya. Tanah adalah pondasi seperti kita membangun gedung tinggi. Sehingga untuk dapat membangun pertanian yang sukses (apapun tanaman budidaya nya) maka pembenahan tanah menjadi kuncinya. Sebelumnya hasil panen tanaman hortikultura KENTANG dari pak WAR dan pak DK mencapai 12,5 ton per Ha permusim tanam atau sekitar 400 – 500 kg per patok ( 1 patok mempunyai luasan 400 m2 ). Bagi sebagian petani hasil tersebut sudah mencukupi dan Alhamdulilah memenuhi kesejahteraan keluarganya.
Namun pak WAR dan pak DK merasa masih ada yang bisa dilakukan utk meningkatkan hasil pertaniannya. Pencarian informasinya membawa beliau bertemu dengan tim marketing Ultragen. Sesudah mendapat penjelasan dan juga pemahaman teknik pengolahan tanah yang baik dari tim Ultragen, diputuskan untuk mencoba produk dari Utragen yaitu Ultragen Pertanian untuk tanaman Hortikultura.
Kabar gembira disampaikan kepada tim Ultragen oleh beliau, bahwa teknik bertani yang tepat dan ketekunan didalam pelaksanaannya membuahkan hasil yang luar biasa. Pada musim panen Kentang ini, beliau memperoleh hasil yang memuaskan yaitu hasil panen kentang mencapai 23 ton per Ha atau sekitar 910 kg per patok.
Saat ini selain pada tanaman kentang, beliau juga sudah mengembangkan teknik bertani dengan Ultragen untuk komoditi pertanian lainnya yakni wortel dan kol, dan juga tanaman perkebunan yakni Jati Best Super Hibrid dan pohon jambu jamaika
Selamat atas keberhasilan yang dicapai pak W Abi Rakeyan dan Bapak Dhanny Koeswandi, Maju terus Pertanian Indonesia.